Sejarah dan Masa Depan Drum
Djembe adalah drum tertutup kulit yang menyerupai bentuk piala besar dan dibuat untuk dimainkan paling baik dengan tangan kosong dan banyak kekuatan di belakangnya. Kebanyakan Drum Djembe diukir secara tradisional dan masing-masing memiliki maknanya sendiri dan bahkan cerita di baliknya jika Anda menerjemahkannya.
Drum Djembe sebenarnya dinamai berdasarkan sumber kayu aslinya, pohon Djem, yang banyak ditemukan di Mali, yaitu di Afrika Barat, dan pernah digunakan dalam pembuatan cangkang Djembe. Berasal dari abad ke-13, djembe adalah genderang orang Mandinka, dan kerajaan besar Mali. Kata djembe diucapkan (JEM-bay). Kadang-kadang disebut jembe, djimbe, yembe, atau jenbe. Di Susu disebut sanbanyi. (Susu adalah keturunan dari kerajaan Mali abad ketiga belas, yang sebagian besar tinggal di Guinea sekarang, tetapi tersebar di seluruh negara-negara Afrika barat.)
Cara tradisional di Afrika untuk memainkan Djembe Drum sebenarnya adalah dengan berdiri tetapi di banyak foto Anda akan melihat seseorang duduk sambil memainkannya. Ini mungkin hal budaya karena Drum Djembe telah mendapatkan banyak popularitas luas di wilayah lain di dunia. Namun, dalam metode tertua yang diketahui, tali bahu dipakai untuk menopang bahu pemain dan bagian bawah drum ditempatkan di antara kaki pemain Djembe saat mereka memainkan lagu kesukuan mereka. Kadang-kadang tali bahkan akan dipasang di pinggang jika pemain membutuhkan dukungan lebih lanjut dan kedua tangan selalu digunakan untuk bermain. Ini menciptakan keragaman suara yang lebih besar yang mampu dilakukan oleh pemain Djembe Drum.
Berbagai macam nada yang dapat dibuat oleh Drum Djembe berkaitan dengan ukuran dan bentuknya dan pemain yang berpengalaman dapat membuat lusinan nada unik semuanya dengan satu Drum Djembe. Namun biasanya dikenal karena nada bassnya yang dalam. Drum Djembe sebenarnya sangat populer di seluruh Afrika dan tersebar di antara suku-suku asli di sana ratusan tahun yang lalu. Ini disebut drum Mande sekuler dan merupakan instrumen buatan manusia yang paling umum di tanah airnya di Afrika Barat atau Mali.
Drum Djembe awalnya disebut drum Jembe, D ada karena Perancis membuat jalan mereka ke Afrika dan membuat koloni Afrika Perancis beberapa dekade yang lalu. Di Mali bahasa suku tradisional tidak ditulis dan diperkirakan karena kombinasi ini bunyi bahasa Prancis digunakan. Tidak sepenuhnya diketahui mengapa cara ejaan Prancis Djembe menjadi cara yang paling banyak digunakan untuk mengejanya ketika masih diucapkan oleh banyak budaya lain dengan huruf J seperti namanya.
Beberapa orang berpikir itu menghilangkan budaya Afrika untuk memiliki ritme djembe dan tarian terkait yang ditulis dalam bahasa Prancis alih-alih bahasa aslinya, dan mungkin ini benar, tetapi hubungan dengan Prancis jelas telah memperluas popularitas dan penyebaran drum djembe jauh. dan luas, seperti orang Mali, Senegal, Guinea, Pantai Gading telah beremigrasi ke Prancis dan sekitarnya.
Drum perkusi, dan drum Djembe khususnya dinikmati sekarang di banyak negara dengan orang-orang Afrika yang ingin belajar sesuatu dari nenek moyang mereka, dan menyebar luas untuk memasukkan orang-orang dari seluruh planet ini, ada banyak grup drum yang sekarang ada di negara-negara sejauh ini. dan seluas Thailand, Inggris Raya, dan AS A! Drum Djembe, dan alat musik perkusi lainnya telah berhasil masuk ke budaya pop, dan siapa yang tahu kemana mereka akan pergi selanjutnya? Mungkin bioskop dan TV akan memberi mereka satu atau dua sebutan dan hal berikutnya yang Anda tahu, Anda akan memainkan Djembe di band sekolah menengah atau membelinya di toko musik lokal Anda. Masa depan Djembe Drum tidak terbatas.
Banyak kelompok sekolah yang menyadari bahwa gendang Djembe adalah instrumen yang bagus untuk dipelajari siswa sekolah di kelas, bukan perekam atau gitar. Anak-anak muda menyukai ritme dan ketukan, dan dapat dengan cepat menangkap berbagai nada dan gaya.
Komentar
Posting Komentar